Bahan Pendalaman Alkitab


BAHAN PA PEMUDA – REMAJA
“FOREVER FRIEND”
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah terlibat dalam pembahasan materi ini, peserta diharapkan dapat :
1.      Mengerti apakah persahabatan sejati itu.
2.      Mengenali kualitas persahabatan yang selama ini ia lakukan.
3.      Memiliki komitmen untuk menjadi seorang sahabat sejati.
Bahan Alkitab : 1 Samuel 20 : 1 – 43
SITUASI KITA
Manusia adalah makhluk sosial, oleh sebab itu manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri. Mausia perlu membina hubungan dalam mempertahankan hidupnya. Salah satu bentuk hubungan itu adalah persahabatan. Muda mudi disebut “gaul” kalau dia memiliki kelompok seumur / sehoby dengan dia dan meluangkan waktu bersama mereka. Pada usianya memang orang muda butuh didengar, butuh mengekspresikan dirinya dalam berbagai cara di tengah kelompoknya.
Pergaulan muda mudi menjadi suatu kebutuhan di era global ini, bahkan persahabatan dapat dijalin dengan siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Sarana internet memungkinkan kaum muda chating dan berinteraksi jarak jauh, tidak ada penghalang lagi. Justru budaya pergaulan kaum muda sekarang yang tanpa batas perlu disikapi agar orang muda tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan.
Adakalanya kita juga harus mewaspadai adanya orang yang memanfaatkan persahabatan untuk mencari keuntungan pribadi. Pada waktu kita sedang bahagia, hidup makmur dan sukses, biasanya banyak yang ingin bersahabat dengan kita, tetapi pada saat kita sedang jatuh, terpuruk, dan miskin, sangat sedikit orang yang tetap menjadi sahabat, kebanyakan malah menghindar atau menjauh. Budaya global cenderung mempengaruhi nilai persahabatan yang akhirnya hanya dilandaskan pada kepentingan / manfaat belaka.
Orang Barat mengatakan “A friend in needs is a friend indeed”, istilah ini adalah gambaran bahwa seorang sahabat adalah seseorang yang siap untuk membantu walau kita sedang susah dan membutuhkan bantuan. Seorang sahabat sejati bukan hanya rela memberi rasa aman dan nyaman, tetapi juga mengorbankan rasa aman dan nyaman dirinya sendiri demi sahabatnya. Karena itu persahabatan sejati adalah suatu relasi yang berlandaskan kepada saling memberi dan saling menerima (take and give) dan tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri.
PENJELASAN TEKS
Yonatan dan Daud adalah dua orang sahabat. Persahabatan mereka begitu indah karena dilandaskan pada rasa sayang, rasa perhatian, rasa percaya dan saling menghargai. Persahabatan mereka adalah pertalian tali kasih persaudaraan yang begitu dalam, karena ada kebersamaan, rasa memiliki dan juga empati. Apa yang menjadi keprihatinan Daud dapat dirasakan oleh Yonatan. Persahabatan mereka juga dilandaskan kepada sikap saling melindungi, jauh dari rasa curiga dan tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri. Bahkan Yonatan rela menempuh bahaya kehillangan nyawa demi menolong Daud melarikan diri dari hadapan raja Saul, yang juga ayahnya sendiri, karena ia tahu bahwa daud sahabatnya tidak melakukan kesalahan. Yonathan memegang teguh janji persahabatannya dengan Daud dengan tidak melakukan pengkhianatan. Padahal, ia mengetahui dengan jelas bahwa daud yang akan menggantikan ayahnya menjadi raja Israel yang berarti mengambil haknya sendiri sebagai anak raja untuk menjadi raja Israel.
Persahabatan antara Yonatan dan Daud memberi kita sebuah gambaran tentang persahabatan yang ideal dan seharusnya demikian. Kita sudah terlalu banyak dihadapkan kepada persahabatan yang palsu, persahabatan yang memiliki kepentingan dan mencari keuntungan untuk diri sendiri. Begitu tidak ada lagi kepentingan dan keuntungan, maka persahabatan itu bubar bahkan tidak jarang menjadi permusuhan. Mencari dan menjadi sahabat seharusnya dilandaskan kepada relasi dan toleransi, tetapi oleh sebagian orang telah berubah menjadi target atau sasaran untuk mendapat keuntungan.
Yonatan dan Daud memberikan sebuah pelajaran kepada kita bagaimana seharusnya berlaku sebagai seorang sahabat. Seorang sahabat hendaknya mengerti prinsip take and give. Seorang sahabat hendaknya mengerti tentang kasih dan pengorbanan, tentang simpati dan empati. Persahabatan yang sejati betul-betul melahirkan komitmen yang mendukung, menguatkan dan menopang di kala dibutuhkan.
Yesus berkata : “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13). Ia sudah memberikan teladan yang sempurna bagi kita, Ia mau kita dapat meneladani-Nya ketika kita membangun persahabatan dengan orang lain, tidak terpengaruh oleh arus dunia ini.
PERTANYAAN REFLEKTIF
  1. Menurut Anda apa itu persahabatan ? Bagaimana sebagai pemuda/remaja  Kristen, kita menilai suatu persahabatan?
  2. Apa yang dapat Anda pelajari dari persahabatan Yonatan dan Daud ? Adakah harga yang harus dibayar oleh seorang sahabat ?
  3. Karakter apa yang harus digali dari diri Anda untuk menjadi seorang sahabat ? Bagikan pengalaman Anda memiliki seorang sahabat yang kuat dalam karakter tertentu !
  4. Apa yang menjadi pendorong / penghambat bagi Anda untuk menjadi seorang sahabat yang sejati ?
  5. Apa yang menjadi komitmen Anda setelah mempelajari kualitas persahabatan Yonatan dan Daud ?